Nama Budi Sucipto sudah tak terdengar lagi di IBL 2017-2018. Bekas garda Satya Wacana Salatiga tersebut memang telah memutusan pensiun musim lalu selepas timnya gagal lolos ke playoff. Namun, bukan karena itu ia berhenti dari karirnya sebagai pebasket profesional.
Kini ia merintis karir sebagai pebisnis. Ia memiliki rumah produksi kaus olahraga bermerek A-Plus di Salatiga, Jawa Tengah, yang dari tahun ke tahun semakin berkembang. Perkembangan bisnis itulah yang kemudian memaksanya untuk pensiun.
Dulu ia pernah jual baju, jual jersey NBA, pernah buka cafe crepes namanya KongKow, tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Akhirnya, terlintas pikiran untuk membuat jersey dan kaus lainnya dan tanpa pikir panjang langsung melakukannya. Sekali melangkah sudah tidak bisa mundur lagi. Karena ia juga tidak lulus kuliah, maka mungkin ini satu-satunya jalan agar ia bisa bertahan hidup ke depannya.
Inspirasi yang saya dapatkan adalah dari sebuah hobi dapat membuat peluang bisnis seperti berjualan ataupun mengajar dibidang yang kita tekuni, selama ini saya sering dapat cibiran seperti "ngapain jadi pemain basket, kehidupannya nanti bakal sulit, atau susah, atau nanti habis basket kehidupannya melarat dan lain-lain." tetapi selama saya menekuni hobi saya sejak SMA. Hasil mengajar yang saya dapatkan sangat memuaskan, bukan karena penghasilan yang saya dapatkan tetapi saya senang dengan apa yang saya tekuni walaupun banyak orang yang tidak setuju dengan saya.
Comments
Post a Comment